Jumat, 09 Juli 2010

Shalat Sunah Dhuha

a. Pengertian Salat Sunah Dhuha
Salat dhuha adalah salat sunah yang dilakukan pada waktu pagi hari atau pada waktu dhuha. Waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi tombak; kira-kira mulai jam tujuh.
b. Hukum Mengerjakan Salat Sunah Dhuha
Hukum mengerjakannya adalah sunah.
c. Waktu Mengerjakan Salat Sunah Dhuha
Waktu mengerjakan salat sunah dimulai pada saat matahari mulai naik kira-kira lima belas menit (satu tombak), juga ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat dari langit dan masih berada di sisi timur. Sementara waktu habisnya salat sunah dhuha adalah masuknya waktu zuhur. Diriwayatkan dari ‘Ali r.a. yang menuturkan, “Rasulullah Saw. mengerjakan salat dhuha dengan enam rakaat pada dua waktu: (1) ketika matahari terbit kira-kira lima belas menit, Nabi Saw. salat dua rakaat (salat ini disebut salat isyraq); (2) ketika matahari bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada pada sisi timur, Nabi Saw. salat empat rakaat.” (HR Al-Tirmidzi, Al-Nasa’i, dan Ibnu Majah).
d. Cara Mengerjakan Salat Sunah Dhuha
Cara mengerjakannya sama seperti salat sunah yang lain. Yang berbeda hanya niatnya saja.
e. Niat Salat Sunah Dhuha
أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنًِِ ِللهِ تَعَالَى.
Ushallî sunnata-dh-dhuhâ rak‘ataini lillâhi ta‘âla.
“Saya berniat mengerjakan salat sunah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
f. Jumlah Rakaat Salat Sunah Dhuha
Jumlah rakaat salat sunah dhuha paling sedikit adalah dua rakaat, sementara paling banyak adalah delapan rakaat. Ada juga yang berpendapat bahwa salat sunah dhuha harus dilakukan sebanyak delapan rakaat. Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Ummu Hani‘, saudara perempuan ‘Ali bin Abi Thalib k.w., yang menuturkan, “Rasulullah Saw. mengerjakan salat dhuha sebanyak delapan rakaat.” (HR Al-Bukhari dan Muslim). Rasulullah Saw. sendiri juga tidak pernah melakukan salat dhuha selain delapan rakaat.
Ada juga yang mengatakan bahwa jumlah salat sunah dhuha itu sebanyak empat rakaat. Ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah r.a. yang menuturkan, “Rasulullah Saw. mengerjakan salat dhuha hanya empat rakaat. Selebihnya hanya Allah yang tahu.” (HR Muslim). Juga berdasarkan hadis periwayatan Jabir r.a. yang menuturkan, “Rasulullah Saw. salat dhuha dengan empat rakaat.” (HR Al-Hakim).
g. Anjuran Mengerjakan Salat Sunah Dhuha
Mengerjakan salat dhuha dan menekuninya adalah merupakan salah satu perbuatan agung, mulia, dan utama. Oleh karena itulah, salat sunah dhuha sangat dianjurkan oleh Nabi Saw. Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. yang menuturkan, “Aku telah diberi tiga pesan oleh kekasihku (Rasulullah). Aku tidak pernah meninggalkan tiga hal itu sampai aku dipanggil oleh Yang Mahakuasa:
(1) puasa tiga hari pada setiap bulan; (2) salat dhuha; (3) salat witir.” (HR Al-Bukhari).
Diriwayatkan juga dari Ummu Habibah Ramlah binti Abi Sufyan r.a. yang menceritakan, “Saya pernah mendengar Nabi Saw. bersabda, ‘Seseorang yang melakukan salat sunah sebanyak dua belas rakaat setiap harinya, maka Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga untuknya.” (HR Muslim).
h. Bacaan Surah yang Dianjurkan Ketika Salat Sunah Dhuha
Surah yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama salat dhuha adalah surah Al-Syams, sementara pada rakaat kedua yang dibaca adalah surah Al-Dhuha. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari ‘Uqbah bin ‘Amir yang menuturkan, “Rasulullah pernah memerintahkan pada kami mengerjakan salat dhuha dengan membaca Surah Al-Syams dan Surah Al-Dhuha.” (HR Al-Thabrani).
Beberapa ulama lebih memilih jumlah dua belas rakaat dalam salat dhuha. Pada tiap rakaatnya, yang dibaca adalah surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlash sebanyak tiga kali.
i. Keistimewaan Mengerjakan Salat Sunah Dhuha
Seseorang yang rutin mengerjakan salat sunah dhuha, Allah akan mengampuni semua dosa yang pernah dilakukannya. Hal ini berdasarkan hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. yang menuturkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Seseorang yang rutin menngerjakan salat sunah dhuha, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak busa air laut.” (HR Al-Tirmidzi). Juga hadis lain yang diriwayatkan dari Abu Zarr r.a. yang menuturkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Membaca salawat padaku adalah sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah. Setiap bacaan tahmid adalah sedekah. Setiap bacaan takbir adalah sedekah. Setiap memerintah pada suatu kebaikan adalah sedekah. Setiap mencegah dari kemunkaran adalah sedekah. Semua itu sudah cukup bagimu dengan melakukan dua rakaat salat sunah dhuha.” (HR Al-Muslim).
j. Doa Sesudah Salat Sunah Dhuha

“Allâhumma inna-d-dhuhâ’ dhuhâ’uka wa-l-bahâ’bahâ’uka wa-l-jamâl jamâluka wa-l-quwwata quwwatuka wal qudrata qudratuka wa-l-‘ishmât ishmâtuka. Allâhumma in kâna rizqî fî-s-samâ‘ fa’anzilhu wa in kâna fi-l-ardhi fa akhrijhu wa in kâna mu‘siran fa yassirhu wa in kâna harâman fa thahhirhu wa in kâna ba‘îdan fa qarribhu bi haqqi dhuhâ’ika wa bahâ’ika wa jamâlika wa quwwatika wa qudratika âtini mâ âtaita ‘îbâdaka al-shâlihîn.

“Ya Allah, waktu dhuha ini adalah waktu dhuha-Mu. Keelokan ini adalah keelokan-Mu. Keindahan ini adalah keindahan-Mu. Kekuatan ini adalah kekuatan-Mu. Kekuasaan ini adalah kekuasaan-Mu. Perlindungan ini adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di langit, maka turunkanlah. Jika rezekiku ada di dalam bumi, maka keluarkanlah. Jika rezekiku sulit, maka mudahkanlah. Jika rezekiku haram, maka sucikanlah. Jika rezekiku masih jauh, maka dekatkanlah. Semuanya berkat dhuha-Mu, keagungan-Mu, keelokan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu. Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang saleh.”

0 komentar:

Posting Komentar

PENCARIAN