Jumat, 09 Juli 2010

Shalat sunah Hajat

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mempunyai hajat kepada Allah atau kepada seseorang, maka wudhulah dan baguskan wudhu tersebut, kemudian shalatlah dua raka’at, setelah itu pujilah Allah, bacalah shalawat, atas Nabi SAW, dan berdoa …” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah) Sebagaimana shalat-shalat lainnya, shalat hajat memiliki keutamaan
yang banyak. Terutama, secara umum sebagai berikut.

1. Shalat hajat untuk seribu kebutuhan
Diriwayatkan dari Muhammad bin Darsubah, bahwasanya ia berkata, "Saya
telah melihat di dalam kitab Imam Syafi'i r.a. di dalam tulisannya
bahwa shalat hajat tidak ada bandingannya bagi seribu kebutuhan
(hajat), telah diajarkan Nabi Khidhir kepada sebagian hamba Allah.
Yaitu shalat dua rakaat, kemudian pada rakaat pertama membaca
Fatihatul Kitab (surat Al-Fatihah) sekali dan surat Al-Kafiruun
sepuluh kali. Lalu, pada rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dan
(setelahnya) membaca surat Al-Ikhlash sebelas kali. Setelah salam,
kemudian sujud. Pada waktu sujud tersebut, bacalah shalawat kepada
Nabi saw sepuluh kali dan membaca sepuluh kali:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ
بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
DOA SELESAI SOLAT SUNAH HAJAT:LAA ILAAHA ILLALLAAHUL HALIIMUL KARIIMU,SUBHAANALLAAHI RABBIL 'AR-SYIL 'AZHIIM, ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN, AS-ALUKA MUUJIBAATIRAHMATIKA, WA'AZAAIMA MAGHFIRATIKA, WAL'ISHMATA MINKULLA DZANBIN, WAL-GHANIIMATA MIN KULLI ITSMIN, LAATADA'LII DZANBAN ILLAA GHAFARTAHUU, WALAA HAMMAN ILLAAFARRAJTAHUU, WALAA HAAJATAN HIYA LAKA RIDHAN ILLAQADHAITAHAA, YAA ARHAMAR-RAAHIMIIN.ARTINYA: Tidak ada Tuhan kecuali Allah Yang MahaPenyantun lagi Maha Mulia, Maha suci Allah Tuhanpemelihara Arsy yang Agung, segala puji bagi Allah,Tuhan seluruh alam. KepadaMu aku memohon sesuatu yangmewajibkan rahmatMu dan sesuatu yang mendatangkankeampunanMu, serta terpeliharanya dosa-dosa,emmperoleh kebaikan pada tiap-tiap dosa, janganlahEngkau tinggalkan dosa pada diriku, melainkan Engkauampuni, dan kesusahan, melainkan Engkau beri jalankeluarnya, dan tidak pula suatu hjat yang mendapatkerelaanMu, melainkan Engkau kabulkan, wahai TuhanYang Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang.\
Kemudian, bacalah sepuluh kali:
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Setelah itu, mintalah segala kebutuhannya (hajat) kepada Allah SWT.
Atas izin Allah, akan terkabul.

Al-Hakim mengatakan, barangsiapa yang ingin melakukan shalat hajat,
maka hendaklah ia mandi dahulu pada malam Jumat. Lalu, kenakanlah
pakaian yang bersih. Kemudian, shalatlah menjelang pajar (subuh). Dan
berniat agar dikabulkan seluruh permintaannya yang diinginkan. Jika
Allah menghendaki akan terkabulkan.

Dari Yusuf bin Abdullah bin Salam, ia berkata, "Saya --telah lama--
menemani (mengikuti) Abu Darda` untuk belajar (menuntut ilmu) darinya.
Menjelang ajalnya tiba, ia berkata, "Panggillah orang-orang dengan
(sebab) kematianku." Maka, aku pun memanggil orang-orang. Ketika aku
tiba kembali, rumahnya dan sekelilingnya telah penuh (oleh orang). Ia
berkata, "Bawalah aku keluar!" Maka, kami pun membawanya keluar
–rumahnya--. Ia berkata, "Dudukkanlah aku." Maka, kami pun
mendudukkannya. Kemudian, ia berkata, "Wahai manusia, sesungguhnya aku
telah mendengar Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa berwudhu dan
menyempurnakan wudhunya, kemudian shalat dua rakaat (shalat hajat)
dengan sempurna, Allah `Azza Wajalla akan memberikannya apa yang
dipintanya, baik secara langsung (segera) maupun dengan diakhirkan
(ditunda)." Abu Darda berkata, "Janganlah kalian lalai di dalam
shalat, karena sesungguhnya tidak diterima (tidak bermakna) shalat
orang yang lalai. Maka, jika kalian biasa lalai di dalam shalat sunah,
maka jangalah membiasakan di dalam shalat fardhu." (HR Thabrani dan
Ahmad di dalam kitab Al-Kabiir)

1 komentar:

PENCARIAN