- Sahur, walaupun hanya seteguk air. Hendaknya dilakukan pada akhir malam agar menjadi kekuatan bagi yang berpuasa. Sebagaimana disebut dalam sebuah hadis “Bersahurlah, sesungguhnya sahur itu penuh keberkahan”(lihat attachment hadis no. 1). Dalam hadis lain juga disebutkan “Sahur itu penuh keberkahan, maka jangan kalian tinggalkan sekalipun dengan seteguk air, karena sesungguhnya Allah dan para malaikatNya mengirim salawat atas orang-orang yang bersahur” (attachment hadis no. 2). Sementara hadis yang menganjurkan agar kita bersahur pada akhir malam adalah riwayat Thabrani, “Ada 3 hal akhlak para Rasul: segera berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri pada waktu salat”.(hadis no.3)
- Segera berbuka, sebelum melaksanakan salat Maghrib. Disunnatkan berbuka dengan kurma basah atau kurma kering atau manis-manisan, atau air dan hendaknya mengutamakan bilangan ganjil dalam memakan buah tersebut. Sebagaimana hadis “Bahwasanya Rasulullah, berbuka dengan anggur basah sebelum salat dan jika tidak ada maka dengan anggur kering dan jika tidak ada dengan air”.
- Berdo’a saat buka:
Ya Allah, sesungguhnya karena Engkaulah aku berpuasa (allâhumma laka shumtu)
Atas rizkimu aku berbuka (wa ‘alâ rizqika afthartu)
Hanya kepadamu aku bertawakkal (wa ‘alayka tawakkaltu)
Kepadamu aku beriman (wa bika âmantu)
Wahai Dzat Yang Maha luas keutamaannya (yâ wâsi’al fadhli)
Ampunilah aku (ighfir lî)
Segala puji bagi Allah (alhamdu lillâh)
Yang telah menolongku sehingga aku berpuasa (alladzî a’ânanî fa shumtu)
Yang memberiku rizki sehingga aku berbuka (wa razaqanî fa afthartu) [no. 5]
- Menyediakan bebuka bagi orang yang berpuasa.
- Bersuci dari junub, haid, dan nifas sebelum subuh.
- Menjaga lisan dan semua anggota badan dari perbuatan tidak terpuji. Sebagaimana dalam hadis “Jika seseorang berpuasa, maka hendaklah dia tidak melakukan perbuatan tercela dan jika diganggu maka hendakalh ia berkata ‘Aku sedang berpuasa’”. (hadis no. 6)
- Meninggalkan syahwat yang tidak membatalkan puasa, seperti menikmati hal-hal yang menggoda telinga, penglihatan dan penciuman, karena hal itu tidak sesuai dengan hikmah puasa.
- Tidak berbekam baik untuk dirinya ataupun orang lain dan hendaknya tidak mencicipi masakan dan menghindari berciuman.
- Berbuat baik terhadap keluarga dan kerabat serta memperbanyak shadaqah bagi fakir miskin.
- Menyibukkan diri dengan belajar dan membaca al-Qur’an serta memperbanyak berdzikir dan shalawat atas Nabi saw serta perbuatan baik lainnya.
- I’tikaf terutama pada 10 hari terakhir, dengan harapan agar ibadah yang ia lakukan bertepatan dengan Lailatul Qadar.
0 komentar:
Posting Komentar