Jumat, 08 Oktober 2010

Tendang kemaksiatan!

وَمَن لَّمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْكَافِرُوْنَ

“Barangsiapa yang tidak berhukum dengan apa yang diturunkan oleh Allah maka mereka itulah orang-orang yang kafir.” (Al-Maidah: 44)


lihat Negara kita, Indonesia raya. Untuk apa kebanggaan bangsa dan Negara jika kita kafir dalam pandangan Allah? Kemaksiatan dimana-mana, pergaulan bebas meraja-lela, shalat di tinggalkan, zakat di sepelekan, puasa tak di jalankan.

Salah satu musuh besar Negara adalah kemaksiatan, Indonesia sekarang bertentangan dengan cita-cita Negara yang selalu disebut-sebut ‘Berdasarkan rahmat tuhan yang maha esa’ dengan dibiarkannya dan ditunda-tundanya penutupan tempat maksiat, maka pemerintah menyatakan simpati terhadap musuh besar Negara dan menurut undang-undang, yang bersimpati pada musuh Negara di sebut subversive.

Antara siapa dengan siapakah atau masyarakat mana dengan masyarakat manakah tersebar permusuhan? Dimana terjadi perpecahan? Pertentangan siapa dengan siapakah? Siapa yang benar diantara mereka? Negara dan bangsa berpihak pada siapa? Adakah keguncangan fisik dan rohani? Penduduk mana yang gelisah?

Bisakah suatu kendaraan berjalan dengan roda berbentuk persegi? Apa bisa?

Itulah perumpamaan untuk paham-paham buatan manusia yang tak memiliki dalil naqli maupun dalil aqli. Tak ada satupun manusia yang sempurna, apalagi ciptaannya? Mengapa manusia menyembah berhala buatannya, memang bisa apa benda mati itu, jika bukan dari kekuatan Allah, bahkan berhala itu tak akan mampu terbentuk. Apakah paham-paham manusia yang serba terbatas bisa dijadikan pedoman hidup?

Jelas tidak bisa !

Hadirin yang dirahmati Allah,

Kemaksiatan tersebar dimana-mana. Mengapa bisa terjadi? Inilah pengaruh Gazw Al-Fikr, Apa itu Gazw Al-Fikr? Gazw Al-Fir adalah kartu as milik Zionis dan orientalis untuk menghilangkan ajaran islam. Mereka, para zionis dan orientalis telah lelah untuk merobohkan islam dengan cara peperangan. Jadi Gazw Al-Fikr itu apa?

Gazw Al-Fikr adalah strategi atau cara untuk merubah pandangan seseorang. Tujuannya adalah agar manusia mengejar dunia semata, tapi melupakan kehidupan setelah di dunia. Contoh dari kita yang terkena jebakan kaum kafir ini adalah para koruptor. Dia adalah pejabat, pemerintah, wakil rakyat, tauladan anak bangsa. Jika dia yang begitu terpandang terkena Gazw Al-Fikr, bagaimana dengan rakyat dan bawahannya? Teramat buruk, bahkan tak sedikit orang ketika kepergok melakukan kesalahan, dia malah menyalahkan atasannya. Rasulullah bersabda :

Janganlah kamu menjadi orang yang "ikut-ikutan" dengan mengatakan "Kalau orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim". Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, "Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya". (HR. Tirmidzi)

Kaum kafir memang selalu menghalang-halangi kaum muslim untuk mendapat rahmat Allah. Dan sungguh, mereka adalah orang yang benar-benar tersesat. Seperti di dalam Al-Qur’an surat Muhammad ayat pertama :


“Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka” (QS. Muhammad : 1)

Bagaimana cara menghadapi pengaruh Gazw Al-Fikr? Salah satunya adalah dengan cara beramar ma’ruf nahi munkar. Mari kita galakan gerakan ini dengan 3 M . Mulai dari yang kecil, Mulai dari diri sendiri dan Mulai dari sekarang.

Pertama, Mulai dari yang kecil. Bagaimana bisa merubah hal yang besar, jika mengubah yang kecil saja belum bisa? Contoh yang kecil adalah melakukan 5 S saat bertemu dengan orang lain, yaitu Salam, Sapa, Senyum, Sopan dan Santun.

Kedua, Mulai dari diri sendiri. Bagaimana kita bisa menyeru orang lain untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat kejahatan jika kita sendiri belum bisa berbuat kebaikan dan masih berbuat maksiat. Rasulullah bersabda :

“ Pada hari kiamat seorang dihadapkan dan dilempar ke neraka. Orang-orang bertanya, "Hai Fulan, mengapa kamu masuk neraka sedang kamu dahulu adalah orang yang menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah perbuatan mungkar?" Orang tersebut menjawab, "Ya benar, dahulu aku menyuruh berbuat ma'ruf, sedang aku sendiri tidak melakukannya. Aku mencegah orang lain berbuat mungkar sedang aku sendiri melakukannya." (HR. Muslim)

Ya Allah berikanlah kami petunjuk pada jalan yang lurus.

Ketiga, Mulai dari sekarang. Kalau bukan dari sekarang, kapan lagi. Waktu itu sangat berharga, bagi para cendikiawan, waktu adalah ilmu. Bagi para businessman, waktu adalah uang. Dan bagi orang timur tengah waktu adalah pedang. Begitu pentingnya waktu. Bahkan Al-Qur’an pun menyinggungnya pada surat Al-Ashr ayat 1-3, yang artinya :

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(QS. Al-Ashr:1-3)

Jika kita sudah bisa menerapkan 3 M insya Allah, beramar ma’ruf nahi munkar akan lebih lancar, tapi bukan berarti jika kita sudah bisa menerapkan 3 M semua akan sesuai dengan rencana kita.

Hadirin yang berbahagia

Islam adalah ajaran yang lurus, ajaran yang hak dari sang khalik. Islam mengajarkan kita untuk berdakwah, walaupun kita hanya mengetahui 1 ayat pun, kita wajib menyampaikannya. Sungguh beruntung orang yang melakukannya, Rasulullah Saw. Bersabda :

“Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui upayamu, itu lebih baik bagimu daripada apa yang dijangkau matahari sejak terbit sampai terbenam.
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tapi, tak mudah untuk memenggal kezaliman orang kafir, dan Al-Qur’an juga menyinggung ini :

“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.” (QS. Al-Baqarah:6-7)

Walaupun orang kafir itu tidak berubah jika kita beri peringatan kepadanya, janganlah menyerah. Ingatlah, bahwa manusia tak akan mendapat apapun kecuali dari apa yang diusahakannya. Ingatlah kekuasaan Allah Swt. Dalam surat Al-Baqarah ayat 117 yang berbunyi :


“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.” (QS.Al-Baqarah : 117)

Ayat ini memberikan kita ilmu, bahwa tak ada daya dan upaya kecuali dari Allah Swt. Dia lah sang maha pencipta, mudah saja bagi dia untuk memusnahkan suatu kau, mudah saja bagi dia untuk menghidupkan kembali orang yang telah mati. Bahkan Allah mampu melakukan apa yang di katakan orang kafir tidak masuk akal.

0 komentar:

Posting Komentar

PENCARIAN