Letusan eksplosif Gunung Merapi mengeluarkan awan panas terlihat dari Candi Ratu Boko, Klaten, Jawa Tengah. TEMPO/Andry Prasetyo
TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Gunung Merapi mengalami uninterupted eruption atau erupsi tak terputus pada tahun 2010 ini. Erupsi yang bersifat ekspolif 26 Oktober lalu mengalami jeda, tetapi mulai Rabu (3/11) erupsi terjadi terus-menerus hingga Sabtu (6/5/11).“Kalau erupsi Merapi pada 1872 erupsi tak terputus selama 120 jam, ini hampir menyamai event itu,” kata R Sukhyar, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sabtu (6/11).
Erupsi yang tak henti-henti tersebut, kata dia, karena suplai magma dari kantong dalam perut bumi masih tinggi. Kantong magma terdekat dengan puncak Merapi berada di 3 kilometer dari puncak, sedangkan kantong magma dalam berada pada posisi 100 kilometer dari puncak Merapi.
Berdasarkan pengamatan di lapangan, endapan awan panas saat ini mencapai jarak 12 kilometer di Kali Boyong dengan ketebalan hingga 10 meter. Berdasarkan laporan dari BPPTK, hingga pukul 06.00 WIB gemuruh erupsi masih bisa terdengar dari jarak 20 kilometer dari puncak gunung.
Kemiripan letusan Merapi 2010 dengan 1872 adalah pada erupsi 1872 menghasilkan kawah dengan diameter antara 480-600 meter. Sedangkan pada erupsi saat ini kawah yang terbentuk diprediksi sudah mencapai 400 meter persegi.
Menurut data BPPTK, letusan 1872 berlangsung selama lima hari dan digolongkan dalam kelas D. Suara letusan terdengar sampai Karawang, Madura dan Bawean. Awan panas mengalir melalui hampir semua hulu sungai yang ada di puncak Merapi, yaitu Kali Apu, Kali Trising, Kali Senowo, Kali Blongkeng, Kali Batang, Kali Woro, dan Kali Gendol. Namun, pada erupsi 1872 tidak disebutkan jumlah korban jiwa.
Sedangkan saat ini sudah tiga hari Merapi masih mengeluarkan awan panas dan masih terjadi erupsi yang tidak ada jeda. Korban sudah tercatat lebih dari 100 jiwa. Data korban masih belum didapat kepastian karena diperkirakan masih ada korban yang belum ditemukan.
MUH SYAIFULLA
Sumber : Tetangga sebelah
0 komentar:
Posting Komentar