Sabtu, 14 Agustus 2010

Shaum dan Proses Biokimia Dalam Tubuh


Petugas masjid membagi minuman untuk berbuka bersama pada hari pertama ibadah puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (11/8). (ANTARA/Fanny Octavianus)

Ramadhan telah tiba, umat Islam menyambutnya dengan gembira. Pada bulan Ramadhan kita melaksanakan ibadah puasa satu bulan penuh, sebagai salah satu rukun yang wajib di jalani oleh umat Islam.

Dibalik kewajiban menahan haus dan lapar serta nafsu mulai dari setelah waktu sahur sampai waktu maghrib, puasa juga menyimpan banyak maslahat bagi manusia. Selain meningkatkan aspek rohani, shaum juga meningkatkan daya tahan tubuh serta meremajakan tubuh dari sel-sel yang telah mati.

Secara biokimia sel yang ada dalam tubuh kita dilihat dari segi reproduksinya terbagi dua, yaitu meosis dan mitosis.

Meosis terjadi pada sel reproduksi 1 sel membelah jadi 4, sedangkan Mitosis terjadi untuk berbagai jenis sel dari ujung rambut ujung kaki dengan proses pembelahan sel 1 menjadi 2, 2 jadi 4 dan seterusnya. Karena jumlah sel dalam tubuh kita miliaran maka adanya kerusakan sel dalam tubuh dan perlunya penggantian suku cadang.

Tetapi, proses pembelahan sel tidak selalu berjalan mulus dan teratur karena banyaknya gangguan. Ternyata dengan shaum kondisi ini bisa dicegah. Selama kondisi shaum tubuh kita memerlukan banyak energi, tetapi karena tidak makan dan minum maka sumber energi yang dipakai berasal dari glikogen di dalam hati, juga lapisan lemak di belakang kulit kita. Dengan banyaknya pemakaian cadangan energi dalam tubuh menyebabkan proses pembelahan sel berjalan serentak dan banyak.

Namun proses ini pun masih dapat terganggu apabila energi cadangan ini untuk keperluan lain, misalnya marah-marah. Karena energi untuk pembelahan sel dimanfaatkan untuk melampiaskan hawa nafsu. Ini salah satu hikmah mengapa selama bulan shaum kita harus menahan marah.

Proses penggantian sel ini juga membutuhkan waktu, lamanya penggantian suku cadang secara menyeluruh dari ujung rambut ke ujung kaki sekitar 30 hari. Ini juga hikmah lain mengapa shaum dijalankan selama satu bulan gunanya memberikan waktu yang cukup bagi terjadinya regenerasi sel secara sempurna.

Dengan satu bulan penuh kita menunaikan shaum ramadhan dengan benar dan baik, secara ruhani Allah menjanjikan kita bersih seperti bayi yang baru lahir, selain itu juga secara fisik kita melakukan peremajaan sel dalam tubuh kita.
(Ag/ LPPOM MUI)
Sumber : ?

0 komentar:

Posting Komentar

PENCARIAN